Kekeringan
Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh dibawah kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Kekeringan diklasifikasikan sebagai berikut :
Kekeringan Alamiah
Kekeringan Antropogenik
Kekeringan yang disebabkan karena ketidak-patuhan pada aturan terjadi karena :
Dari data historis, kekeringan di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO (El-Nino Southern Oscilation). Pengaruh El-Nino lebih kuat pada musim kemarau dari pada musim hujan. Pengaruh El-Nino pada keragaman hujan memiliki beberapa pola :
Kekeringan akan berdampak pada kesehatan manusia, tanaman serta hewan. Kekeringan menyebabkan pepohonan akan mati dan tanah menjadi gundul yang pada musim hujan menjadi mudah tererosi dan banjir. Dampak dari bahaya kekeringan mengakibatkan bencana berupa hilangnya bahan pangan akibat tanaman pangan dan ternak mati, petani kehilangan mata pencaharian, banyak orang kelaparan dan mati, sehingga berdampak terjadinya urbanisasi.
Gejala Terjadinya Kekeringan
Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana
Cegah Bencana Kekeringan
Pada musim Kemarau, sebagian wilayah di Indonesia yang mengalami kekeringan selalu kesulitan air. Jumlah wilayah yang menderita kekeringan dari tahun ketahun terlihat semakin meningkat dan meluas.
Kondisi ini tidak hanya menyebabkan sulitnya mendapatkan air untuk irigasi persawahan namun yang lebih penting juga menyebabkan kesulitan bagi penduduk dalam mendapatkan air bnersih untuk keperluan hidup sehari-hari.
Kekeringan antara lain dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut :
• Rusaknya lingkungan di daerah tangkapan air.
• Pesatnya pembangunan fisik serta rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam penggunaan air.
• Minimnya usaha masyarakat dalam upaya menjaga dan melestarikan sumber daya air.
Upaya Pencegahan
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pencegahan kekeringan
• Memanfaatkan sumber air yang ada secara lebih efisien dan efektif.
• Memprioritaskan pemanfaatan sumber air yang masih tersedia sebagai air baku untuk air bersih
• Menanam pohon dan perdu sebanyak-banyaknya pada setiap jengkal lahan yang ada di lingkungan tinggal kita.
• Membuat waduk(embung) disesuaikan dengan keadaan lingkungan.
• Memperbanyak resapan air dengan tidak menutup semua permukaan dengan plester semen atau ubin keramik.
• Kampanye hemat air, gerakan hemat air, perlindungan sumber air
• Perlindungan sumber-sumber air pengembangannya.