Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada junjungan ALLAH SWT, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Kota Serang sebagai Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran Kota Serang pada Dinas Tata Kota (DTK) Kota Serang, yang mempunyai tugas pokok membantu Dinas dalam hal Pencegahan dan Penanggulangan bahaya kebakaran, baik dalam pra-bencana maupun pasca bencana dan evakuasi bencana, dalam hal ini pula guna mewujudkan suatu program dan kegiatan sebagai bahan informasi dalam bentuk website .
Website ini disusun sebagai bahan kajian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Kota Serang yang nantinya diharapkan menjadi tolak ukur dalam kebijakan yang akan diberikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Kota Serang Propinsi Banten, sehingga dalam kiprahnya dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap masyarakat yang membutuhkannya serta dapat meningkatkan statusnya dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Kantor ataupun Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Serang, sebagaimana halnya seperti di Daerah DKI Jakarta, dikarenakan dengan pesatnya pembangunan di Daerah Kota Serang Banten semangkin meningkat sebagai barometer Ibukota Propinsi Banten .
Semoga tujuan dan harapan kami untuk mewujudkan maksud tersebut serta harapan untuk mewujudkan pelayanan yang prima terhadap masyarakat akan segera tercapai . Amin ...........
ALOEN - ALOEN KOTA SERANG
ALUN- ALUN KOTA SERANG SEBAGAI CIRI UTAMA KOTA-KOTA ISLAM
Luas alun-alun Serang ini sekitar satu hektar. Di bagian alun-alun Barat terdapat bangunan tanpa dinding, bentuknya memanjang dengan pondasi ditinggikan dengan atas limasan. Di bagian barat daya dan barat laut terdapat bangunan bertingkat tanpa dinding yang disebut Pancaniti. Pada umumnyua ciri utama kota-kota Islam adalah kehadiran unsur-unsur tetap seperti istana, masjid (sebagai sarana ritual religius), lapangan dan pasar dalam tata letak berpola umum kota-kota islam di Indonesia. Pada tahun 1808 keraton Surosowan dihancurkan, pusat pemerintahan dipindahkan ke keraton Kaibon. Tahun 1828 pusat pemerintahan dipindahkan ke Serang. Kemungkinan kehadiran salah satu komponen tetap perkotaan Islam, yakni alun-alun tetap dipertahankan walaupun pusat pemerintahan dipindahkan.
Alun-alun biasanya berfungsi sebagai tempat berkumpul rakyat untuk mendengarkan pengumumam Sultan, tempat latihan prajurit, tempat pertunjukan kesenian. Dengan kata lain, alun-alun merupakan tempat aktivitas sosial.
Alun-alun Serang terbagi menjadi dua wilayah, yakni Alun-alun Timur dan Alun-alun Barat. Alun-Alun Timur memiliki fungsi yang pada umumnya sebagai sarana berolahraga. Di Alun-alun Timur terdapat Lintasan Lari, Lapangan Basket, Lapang bola voli, lintasan refleksi. Berikut adalah gambar dari Alun-alun Timur.
Tidak jauh dari Alun-alun Timur juga terdapat sebuah Gedung Olah Raga Maulan Yusuf Serang. GOR ini biasanya digunakan masyarakat sebagai tempat untuk berlatih bulu tangkis.
Sedangkan Alun-alun Barat pada umumnya berfungsi sebagai sarana untuk acara pemerintahan seperti Upacara peringatan HUT RI, dan lain-lain. Alun-alun Barat memiliki arsitektur yang megah dan mewah.
Selain itu, alun-alun Barat juga memiliki Taman-taman yang cukup rindang dan nyaman. Di taman-taman ini biasanya terdapat tempat duduk yang sengaja disediakan bagi para pengunjung sehingga bisa bersantai-santai di tempat ini.
Alun-alun Barat juga dilengkapi dengan sarana Mushola pada bagian Pancaniti, karenanya tidak heran jika masyarakat sekitar menjadikan Alun-Alun Barat sebagai sarana hiburan keluarga di kota Serang.Pancaniti ini juga seringkali dibilang dengan istilah pendopo oleh beberapa orang.
Berita diambil dari situs