LETUSAN GUNUNG

Gunung Api

 

KENALI GEJALA DAN CARA PENYELAMATAN BAHAYA LETUSAN GUNUNG BERAPI

Mitigasi bencana gunung berapi

Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan :


1.    Pemantuan
Aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf). Data harian hasil pemantuan dilaporkan ke kantor Direktorat  Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung dengan menggunakan  radio komunikasi SSB. Petugas pos pengamatan Gunung Berapi menyampaikan laporan bulanan ke pemda setempat.

2.    Tanggap Darurat
Tindakan yang dilakukan oleh DVMG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi.
Tindakan tersebut antara lain :
-    Mengevaluasi laporan dan data
-    Membentuk Tim Tanggap Darurat
-    Mengirimkan Tim ke lokasi
-    Melakukan pemeriksaan secara terpadu


3.    Pemetaan
Peta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri,   lokasi pengungsian, dan pos penggulangan bencana


4.    Penyelidikan
Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen lainnya


5.    Sosialisasi
Petugas melakukan sosialisasi kepada pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.

Bahaya Gunung Berapi
1.    Aliran Lava
Lava adalah magma yang meleler ke permukaan bumi melalui lubang kepundan atau  rekahan, suhunya > 1000° C, dapat merusak segala bentuk   infrastruktur.

2.    Aliran PIROKLASTIK / Awan PANAS
Aliran piroklastik/awan panas adalah aliran material vulkanik panas yang terdiri atas batuan berat(padat), ringan (berongga) lava massif dan butiran klastik yang pergerakannya dipengaruhi  gravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah dengan kecepatan 10-100 m/detik pada suhu antara 100-1000°C

3.    Jatuhan PIROKLASTIK
Adalah material yang disemburkan ke udara oleh suatu letusan gunung berapi kemudian jatuh kembali ke permukaan bumi, material ringan seperti  abu dapat tertiup angin sampai jauh puluhan bahkann ribuan kilometer.
-    Menimbulkan hujan abu
-    Membahayakan penerbangan
-    Membahayakan saluran pernafasan
-    Dapat merobohkan bangunan

4.    Gas beracun
Adalah gas vulkanik yang dapat mematikan seketika apabila terhirup ke dalam tubuh dalam konsentrasi di atas ambang batas. Gas tersebut antara lain :
CO2, SO2, Rn, H2S, HCI, HF, H2SO4
Gas tersebut pada umumnya tidak berwarna dan tidak berbau

5.    Longsor GUNUNG BERAPI
-    longsoran pada tubuh gunung berapi yang terjadi bukan/akibat gunung berapi
-    akibat lemahnya ikatan bebatuan pada tubuh gunung berapi
-    akibat dorongan energi letusan yang menyamping

6.    Lahar LETUSAN
Lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah, terjadi bersamaan saat letusan, air bercampur material lepas gunung berapi mengalir dalam bentuk banjir lahar

7.    lahar HUJAN
Lahar hujan terjadi akibat endapan material yang diletuskan diangkut oleh hujan menyebkan banjir, lumpur, panas, atau dingin

Persiapan dalam Menghadapi letusan Gunung Berapi
-    mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi
-    membuat perencanaan penanganan bencana
-    mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
-    Mempersiapkan kebutuhan dasar

Jika terjadi letusan gunung berapi
-    Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
-    ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
-    persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
-    kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti : baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya
-    jangan memakai lensa kontak
-    pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
-    saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan

setelah terjadinya letusan gunung berapi
-    jauhi wilayah yang terkena hujan abu
-    bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan
-    Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling hingga pengapian

Persiapan penanganan bencana oleh masyarakat bisa !..

1    Mengurangi kemungkinan
Untuk mengurangi kemungkinan bencana di suatu wilayah, tindakan pencegahan bencana perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakatnya.

2    Mengurangi Korban
Pada saat bencana terjadi, korban yang timbul umumnya disebabkan oleh kurangnya persiapan. Persiapan yang baik akan bisa membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat waktu.

3    Mengurangi resiko
Bencana bisa menyebabkan kerusakan dan / atau korban jiwa. Dengan mengetahui cara pencegahannya masyarakat bisa mengurangi resiko ini.

4    Menjalin kerjasama
Penanggulangan bencana hendaknya menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Kerjasama itu sangat penting untuk memperlancar proses penanggulangan bencana.

PENGUNJUNG

HARI INI

November 2024
Mo
Di
Mi
Do
Fr
Sa
So
 
 
 
 
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
 
 
 
 
 
 
 
 
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
PEMERINTAH KOTA SERANG
BPBD KOTA SERANG
PEMADAM KEBAKARAN
DINAS DAMKAR & PB JAKARTA PUSAT
DAMKAR KAB.SERANG
KANTOR DAMKAR KOTA CILEGON
DINAS DAMKAR KOTA TANGERANG
KANTOR DAMKAR KOTA TANGSEL
KODIM 0602 MY BANTEN
POLRES SERANG
DISHUBKOMINFO KOTA SERANG
BADAN SATPOL PP KOTA SERANG
TAGANA PROP.BANTEN
TAGANA KOTA SERANG
BANTEN TV
PMI KOTA SERANG
 
DAMKAR KOTA SERANG 0